Jumat, 16 November 2012

MODEL PEMBELAJARAN MODUL


MODEL PEMBELAJARAN MODUL
A.   PENGERTIAN MODUL
Secara linguistik, term modul diambil dari bahasa Inggris “mudule” yang berarti”unit, bagian,atau juga bermakna kursus, latihan, pelajaran berupa kursus yang lebih besar. Dalam kamus bahasa Indonesia, term modul berarti “unit” usaha kecil dari satu pelajaran yang dapat beroperasi sendiri”. Apabaila dikaitkan dengan pengertian “model” yang bermakna “ pola, contoh, acuan, corak, dan lain sebagainya yang akan dibuat atau dihasilkan, maka model modul adalah suatu unit pola atau contoh belajar yang menarik perhatian peserta didik, sehingga ia dapat mencontoh, menyerap pelajaran yang sudah dipolakan secara spesifik. Jadi, modul bermakna kumpulan satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara terinci dapat di deskripsikan sebagai berikut  kesatuan program :
1)    Tujuan-tujuan intruksionil umum akan ditunjang pencapaiannya.
2)    Topik yang akan dijadikan pangkal proses belajar mengajar.
3)    Tuuan-tujuan intruksionil khusus yang akan dicapai oleh peserta didik.
4)    Pokok-pokok materi yang akan dipelajari dan diajarkan.
5)    Kedudukan dan fungsi satuan ( modu ) dalam kesatuan program yang lebih luas.
6)    Peranan pendidik di dalam proses belajar mengajar.
7)    Alat-alat dan sumber yang akan dipakai.
8)    Kegiatan-kegiatan belajar yang harus dilakukan dan dihayati peserta didik secara berurutan.
9)    Lembaran-lembaran kerja yang harus diisi oleh peserta didik.
10) Program evaluasi yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar.
Dari proses definisi tersebut diatas, dapatlah disimpulkan sifat-sifat khas daripada modal, yaitu :
1)    Modal merupakan unit (paket) pengajaran terkecil dan lengkap.
2)    Modul itu memuat rangkaian kegiatan belajar yang direncancanakan dan sistematik.
3)    Modul memuat tujuan belajar (pengajaran) yang dirumuskan secara eksplisit dan specipik.
4)    Modul memungkinkan peserta didik belajar sendiri secara bebas (independent), modul memuat bahan yang bersifat self instrucsional.
5)    Modul merupakan realisasi pengakuan perbedaan individual, merupakan salah satu perwujudan pengajaran individual.


B. TUJUAN PEMBELAJARAN MODUL
            Tujuan pengajaran modul ialah membuka kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut kecepatan masing-masing. Dianggap bahwa peserta didik tidak dapat mencapai hasil yang sama dalam waktu yang sama pula dan bersedia mempelajari suatu mata pelajaran dalam waktu yang sama. Pengajaran modul juga memberi kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut cara mereka masing-masing. Pengajaran modul yang baikmemberikan aneka ragam kegiatan instruksional, seperti membaca buku pelajaran, buku perpustakaan, majalah dan karangan lainnya, mempelajari gamar, foto, diagram, melihat film, slides, mendengarkan audio tape, audio visual, mengikuti berbagai kegiatan ekstrakulikuler dan lain sebagainya. Tujuan selanjutnya, pengajaran modul ialah memberi pilihan dari sejumlah topik dalam suatu pelajaran, bila dianggap bahwa peserta didik tidak mempunyai pola minat yang sama atau motovasi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama. Disamping itu, tujuan pengajaran modul juga memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengenal kelebihan dan kekurangannya dan memperbaiki kelemahannya melalui modul, ulangan-ulangan atau variasi dalam cara belajar. Modul sering memberikan evaluasi untuk mediagnosis kelemahan peserta didik selekas mungkin agar diperbaiki dan memberi kesempatan yang sebanyak-banyaknya kepada peserta didik untuk mencapai hasil yang maksimal. Jadi, modul yang disusun secara baik dapat memberikan feedback yang banyak sehingga peserta didik dapat mengetahui taraf hasil belajarnya. Kesalahan segera dapat diperbaiki dan tidak dibiarkan begitu saja seperti halnya dengan pengajaran tradisional, ulangan hanya diberikan beberapa kali dalam satu semester.
C.   UNSUR-UNSUR MODUL
Satuan terdiri dari komponen utama yaitu :
1.    Rumusan tujuan pengajaran yang eksplisit dan spesifik. Tujuan penejaran atau tujuan belajar tersebut dirumuskan dalam bentuk tingkah laku peserta didik, masing-masing rumusan tujuan itu melukiskan tingkah-laku mana yang diharapkan dari peserta didik setelah mereka menyelesaikan tugasnya dalam mempelajari sesuatu modul. Rumusan tujuan pengajaran atau tujuan belajar itu tercantum pada bagian (a) lembaran kegiatan peserta didik.
2.    Petunjuk untuk pendidik. Petunjuk untuk pendidik ini memuat penjelasan tentang bagaimana pengajaran itu dapat diselenggarakan secara efisien. Petunjuk pendidik juga memuat penjelasan tentang macam-macam kegiatan yang harus dilakukan oleh kelas, waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul yang bersangkutan, alat-alat pelajaran dan sumber yang harus dipergunakan, prosedur evaluasi, dan jenis alat evaluasi peserta didik/peserta didik.


3.    Petunjuk untuk peserta didik/peserta didik. Pada komponen ini terdapat berbeda hal, di antaranya: Identifikasi modul yang tampak pada sampul atau jilid mengenai nomor modul, kelas dan waktu yang disediakan. Petunjuk untuk anak yang berupa penjelasan tentang topik yang diberikan, pengerahan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dan waktu yang disediakan untuk menyelesaikan modul. Tujuan pelajaran yang hendak di capai oleh anak, pokok-pokok materi yang harus dipelajari, alat-alat peraga yang hendak dipergunakan dan petunjuk tentang kegiatan belajar baik untuk membaca, mengerjakan tugas-tugas dan mencocokan dengan jawabannya maupun cara-cara mengisi lembaran-lembaran kegiatan peserta didik/peserta didik.
4.    Lembaran kegiatan peserta didik, lembarna ini memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik. Materi dalam lembaran kegiatan peserta didik itu disusun secara khusussedemikian rupa sehingga dengan mempelajari materi tersebut tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam modul itu dapat tercapai, materi pelajaran itu disusun langkah demi langkah secara teratur dan sistematik sehingga peserta didik dapat mengikutinya dengan mudah dan tepat. Dalam lembaran kegiatan itu dicantumkan pula kegiatan-kegiatan (obseevasi, percobaan, dsb) yang harus dilakukan oleh peserta didik. Di situ dapat pula dicantumkan buku-buku yang harus dipelajari peserta didik sebagai pelengkap materi yang terdapat dalam modul.
5.    Lembaran kerja. Lembaran ini merupakan lembaran yang memungkinkan anak belajar sendiri baik dalam bentuk pedoman observasi maupun tempat mengerjakan tugas-tugas. Dalam lembaran kerja ini nampak topik-topik berupa persoalan yang harus dikerajakan dalam format-format tertentu.
Lembaran kerja yang telah diisi dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi pendidik dan sebagai catatan anak untuk belajar di luar pelajaran nanti. Selain lembaran kegiatan peserta didik/peserta didik yang harus dipelajari oleh mereka juga diberikan kesempatan kepada mereka untuk menilai hasil pelajarannya sendiri. Jawaban-jawaban yang tepat untuk masalah untuk masalah-masalah di lembaran kerja disertakan ke dalam paket modul.
6.    Kunci lembaran kerja. Materi pada modul itu tidak saja disusun agar peserta didik senantiasa aktif memecahkan maslah-masalah, melainkan juga dibuat agar peserta didik dapat mengevaluasi hasil belajarnya sendiri. Sebab itu pada tiap-tiap modul selalu disertakan kunci lembaran kerja. Kadang-kadang kunci lembaran kerja itu telah tersedia pada buku modul, kadan-kadang kunci tersebut harus diminta pada pendidik. Dengan adanya kunci tersebut, peserta didik dapat mengecek ketepatan hasil pekerjaannya. Peserta didik berkesempatan memeriksa dan mengoreksi kembali apabila dia membuat kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya.


7.    Kunci lembaran evaluasi. Test dan rating scale yang tercantum pada lembaran evaluasi itu disusun oleh penulis modul yang bersangkutan. Item-item tes itu disusun dan dijabarkan dari rumusan-rumusan tujuan pada modul. Sebab itu dari hasil jawaban peserta didik terhadap test tersebut dapatlah diketahui tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul yang bersangkutan. Kunci jawaban test dan rating scale itu juga disusun oleh penulis modul 1.

D.   PERANAN DAN TUGAS PENDIDIK
1.    Pada saat akan dimulainya sesuatu modul pendidik harus mempelajari segala masalah tentang pelaksanaan modul.
2.    Pada saat berlangsungnya proses belajar. Pendidik harus kreatif sesuai dengan hakekat proses belajar dengan modukl ialah mengenal.
a.    Melaksanakan tugas yang digariskan dalam pedoman pendidik.
b.    Peserta didik tidak boleh mengerjakan lembaran kerja sebelum selesai dengan lembaran kegiatan yang mendahuluinya.
c.    Peserta didik tidak perlu segera menyelesaikan modul.
d.    Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan pada pendidik/kawan yang lebih tahu.
e.    Pendidik mengadakan pengecekan keliling.
3.    Pada saat peserta didik selesai dengan seluruh kegiatan peserta didik dan lembaran kerja :
a.    Mencek penguasaan anak pada isi modul.
b.    Jangan cepat-cepat mengambil modul yang kelihatan sudah selesai tetapi belum diserahkan.
c.    Memberikan test pada anak yang telah selesai mengerjakan lembaran kegiatan dan lembaran kerja.
4.    Saat peserta didik telah menyelesaikan test akhir modul :
a.    Bagi peserta didik yang telah selesai test score 75% dapat diberi.
-        Mengerjakan tugas pengayaan.
-       Kesempatan mengikuti modul berikutnya.
b.    Anak dengan score dibawah 75%; pendidik hams segera melakukan identifikasi item-item yang tidak dapat diselesaikan.
c.    Peserta didik dengan score minimal :
-       Diberi bimbingan khusus.
-       Berdiskusi dengan pihak Bimbingan Konseling.
5.    Dalam proses memberikan umpan balik lagi kepentingan penyempurnaan modul, pendidik diharapkan memberi saran perbaikan terutama yang belum memuat pada format evaluasi.
6.    Memberikan pengayaan, pendidik mendapat waktu yang lebih banyak untuk memberikan ceramah atau pelajaran tambahan sebagai pengayaan bagi peserta didiknya.
7.    Kebebasan. Pengajaran modul membebaskan pendidik rutinitas yang membelegunya selama ini. Pendidik dibebaskan dan persiapan pelajaran karena seluruh materi telah disediakan oleh modul yang telah disusunnya.
8.    Mencegah Kemubaziran, sebagaimana diketahui bahwa mudul adalah satuan pelajaran yang berdiri sendiri mengenai topik tertentu dan dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran. Dengan demikian, modul dapat digunakan oleh berbagai sekolah/madrasah, fakultas atau jurusan dan karena itu tidak perlu disusun kembali oleh pihak yang memerlukannya. Hal ini berarti  adanya penghematan waktu.

E.    LANGKAH-LANGKAH PENYUSUN MODUL
1.    Perumusan tujuan-tujuan
Tujuan-tujuan pada suatu modul merupakan sertifikasi yang seharusnya telah dimiliki oleh peserta didik setelah dia berhasil menyelesaikan modul tersebut, harus dirumuskan terlebih dahulu.
2.    Menyusun Post Test.
Post Test disusun dengan tujuan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil menguasai tujuan pengajaran yang telah digariskan. Selain itu post test juga berfungsi untuk mengetahui kelemahan peserta didik.
3.    Menganalisa Entry Behavior.
Entry Behavior (pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik) sebelum mempelajari suatu modul dipergunakan, harus diteliti dengan melaksanakan entry test
4.    Pemilihan Media
Media pendidikan yang dapat membantu penyusunan dan penyajian bahan harus dipilih yang sesuai dengan bahan yang disajikan. Dengan media yang tepat peserta didik dapat dibantu mencapai tujuan digariskan.
5.    Try out
Try out terhadap modul dilakaukan untuk mendapat modul yang valid sesuai sehingga peserta didik dapat mencapai kriterium yang diharapkan sesuai dengan tujuan-tujuan yang dirumuskan dalam modul.
6.    Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas modul.



F.    PELAKSANAAN
Untuk mempelajari suatu modul, peserta didik harus memiliki bahan epersepsi atau entry behavior yang diperlukan. Apabila pengetahuannya tidak memadai, ia akan menghadapi kesulitan dan karena itu ia sebaiknya diberikan pengajaran remedial. Entry behavior ini diselidiki memlaui suatu pre-test. Akan tetapi bila ia telah menguasai pre-test sepenuhnya, ini berarti bahwa ia juga telah menguasai modul tersebut. Dalam hal ini, peserta didik dapat melampaui modul dan segera meningkat ke modul berikutnya.

0 komentar:

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.